RADARRIAUNET.COM: Kasih sayang, dasar semua pendidikan adalah kasih sayang yang murni tanpa pamrih (seperti kasih seorang ibu sejati kepada anakanya) dan tidak memanjakan anak. Anak autis harus dikendalikan dan dilatih perilakunya, karena itu orang tua, terapis, guru dan pendamping harus berperan sebagai bos yang penuh kasih sayang bukan sebalikanya. Kita harus tegas namun tidak semena mena (apalagi kejam). Guru, terapis dan pendamping harus memiliki empati dan respek pada anak. Jangan sekali kali memandang anak autis sebagai suatu benda/hewan ataupun sebagai anak bodoh (retardasi mental), sekalipun memandang diantara anak autis ada yang juga mempunyai intelegensi dibawah normal.
Profesional, siapapun yang akan menterapi anak autis harus memiliki pengetahuan tentang autisma dan metoda yang akan dipakai dalam proses terapi. Disamping pengetahuan dia juga harus memiliki keterampilan yang memadai dalam menerapkan metoda yang di pakai. Oleh karena itu penting sekali selain mempelajari teori,kita harus sering melakukan simulasi, serta praktek langsung kepada anak autis. Menurut pengalaman saya dalam melatih calon terapis, guru maupun pendamping sekurang-kurangnya praktek langsung selama kurang lebih dari 4 jam dalam satu hari dengan anak-anak yang berlainan.
Disiplin, terapi harus dilaksanakan secara tertip dan tepat. Waktu yang di pakai untuk terapi harus ditepati sesuai dengan metoda dan pendekatan anak.
Pelaksanaan metoda juga hurus memenuhi prinsip dasar dari anak itu sendiri, agar keseimbangan dalam pendekatan mampu berjalan dengan mood yang bagus. Setiap intruksi harus tegas dan harus dituntaskan sekalipun dengan prompt. Penyusunan program dan pencatatan harus dilakukan secara tertib dan benar, sehingga tercapai suatu konsistensi pada perilaku anak, dengan harapan mampun menekan frekuensi perilaku anak. Pendekatan dan terapi tanpa disiplin waktu dan motoda dan pendekatan yang selaras, akan membuang-buang waktu yang sangat berharga bagi anak autis yang ada di sekitar anda dan saya. Disamping itu semua yang terlibat dalam terapi akan mengalami frustasi yang berkepanjangan karena tidak memperoleh hasil bagimana yang diharapkan.
Bagi kamu diantara yang akan menjadi seorang calon terapis harus mempunyai prinsip-prinsip dasar yang di atas selamat mencoba dan Tuhan Yesus menyertai kita semua.
RRN/HS